Monthly Archives: May 2017

Prelo : Semenjak Ada Dirimu

One man’s trash is another man’s treasure (English Idiom)

Entah kenapa nih , mata sayu ini selalu berbinar bahagia kalau mendengar yang namanya garage sale. Dalam benak gue, barang yang dijual pasti masih bagus, paling cuma 1-2 kali dipake, dan dengan harga yang murahhh dibanding beli barunya. You can say gue tergila-gila dengan second-like new-almost mint-condition-things ini. Sampe-sampe kemarin waktu mau beli kendaraan roda empat, sempet browsing juga iklan second-nya. Hahhaa..tapi nggak kesampaian beli second, karena suami keburu ngelarang 😦

Jadi, buat barang-barang kebutuhan yang harganya moderat, gue selalu usahain buka web, or browsing harga barunya. Trus browsing juga harga secondnya di web atau beberapa toko online barang bekas.  Ada beberapa situs yang sering gue pantengin diantaranya https://prelo.co.id, yang merupakan inovasi dari kawula muda Bandung with love, ceunah hihihi. Di sini nih, loe bisa jadi buyer, bisa jadi seller, or even merangkap keduanya. Asik deh!

Screenshot_2017-05-17-18-03-51-68

APAAN SIH PRELO?

Walaupun termasuk pemain baru dalam jajaran toko online barang bekas, Prelo cukup dikenal di kalangan anak muda.  Soalnya cuma anak-anak muda, yang demennya gonta ganti barang sesuai suasana hati. Sampai-sampai tercetus istilah preloved yang diadaptasi menjadi nama PRELO.  Abis gimana ya cyin, aplikasinya paling user friendly. Pilihan barangnya beragam bingitsss dan terms conditionsnya paling BEDA dibandingin situs jubel yang lain. Apa aja sih?

PicsArt_05-20-09.12.24
Nyari barang apapun di Prelo gampang lho, karena kategori-kategorinya udah tempampang nyata

Mau tau aja atau mau tau bingits?

  1. Di Prelo, buyer nggak langsung transfer ke rekening seller. Tapi ke rekber alias rekening bersama-nya Prelo. Fitur ini meminimalisir adanya penjual tuti alias tukang tipu.  Alhasil seller baru dapat melakukan penarikan prelo-balance setelah buyer memberikan review penerimaan barang.
  2. Prelo sangat mengharamkan jualan barang KW. Jadi kalo  seller niat jualan barang aspal, mending lirik situs jubel lain aja yak!
  3. Ada waktu jaminan Prelo yang berlaku.  Tenggat waktu ini memberikan kesempatan pada buyer untuk meneliti kembali barang yang dia terima. Jika ternyata barang tidak sesuai dengan yang dideskripsikan, cacat atau malah barang KW, uangnya buyer bisa di refund nih. Dengan syarat, ga boleh lebih dari 3x 24 jam  sejak barangnya diterima ya guyss.Screenshot_2017-05-17-18-09-23-61
  4. Yang namanya beli barang bekas, belum afdol kalo belum nawar, makanya disediain fitur TAWAR biar kita bisa sepauasnya dapet barang yang diincer dengan harga yang paling masup ke budget (maklum nasib anak kos 🙂

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

YESSS! Punya mainan baru nih! Rasanya never a day goes by without ngepo-in PRELO hahaha…Kayak misalnya hari ini nih, di kantor kan ada pengumuman kalo akan ada kelas Yoga buat ibu-ibu only. Tau sendiri donk, yoga tanpa yoga mat namanya nyiksa diri sendiri. Makanya sedari pagi nih udah browsing Prelo, dan ternyata ada yang jual yoga set warna PINK kesukaan gueee dengan harga yang murce mursidah…liat deehh . Cusss transaksiii aaah!

Screenshot_2017-05-20-21-36-11-09
Mantap! Me like it!

Screenshot_2017-05-20-21-30-52-97.pngTepat jam 11.00 dapet kabar dari rumah kalo Gwen, anak bayi kekinianku, udah mulai merambat-rambat ke luar rumah. Kasian kalo nggak dibeliin sepatu. Bisa-bisa lecet semua telapak kakinya. Makanya sebelum makan siang kepoin Prelo lagi..Ndilalahhh ada sepatu lucuuukk buat anak bayik , masih baguss pulaaa. Merknya OSH KOSH. Ga perlu khawatir, pasti barangnya asli , kalau dipajang di Prelo.

 

 

 

 

 

 

 

Screenshot_2017-05-20-21-33-34-59
Dapett deh si BOLT anyar pengganti . Thank God. harganya terjangkau kauuuu

Nah menjelang sore, dapet musibah deh. Modem wi-fi nggak sengaja jatuh dan ga berfungsi lagi. Owalahh paastilah hampa hidupku tanpa internet. Bagai malam tak berbintang cin! Yahh jalan satu-satunya adalah beli baru. Tapi beli baru  juga mahal euy… Ya udah, otomatis solusinya adalah ngepoin kamyu lagi Prelo-ku..

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Udah kayak  makan aja ya, sehari bisa 3 kali brosing dan beli barang di Prelo. Hmmm kantong bakalan aman ga ya, kalo bela-beli melulu? Pastinya bakalan bolong cuy! Makanya gue pingin nyobain juga ahh, jadi seller. Barang pertama yang gue upload ya ini. Bulu mata Palsu D’Eyeko ala Olga Lydia. Biar second tapi like new. Pasti nanti buyernya juga puass! Lumayan duit yang kekumpul bisa buat beli barang kebutuhan lainnya 🙂Screenshot_2017-05-18-23-21-30-33

 

 

INPUT BUAT PRELO

Ada beberapa masukan nih seputar tampilan dan aplikasi Prelo,supaya ke depannya Prelo semakin maju dan handal :

  1. Secara design menu dan fitur mirip sekali dengan aplikasi  saudaranya yang sebelumnya yang sudah duluan mengudara. Cuma beda di warna saja. Ada baiknya Prelo punya tampilan unik tersendiri yang bisa jadi unsur pembeda dengan aplikasi toko jubel barang bekas lainnya.
  2. Untuk delivery rasanya perlu juga ditambah ke opsi pengiriman by ojek online.
  3. Prelo masih menerapkan charge atas setiap transaksi yang terjadi. Uniknya ,charge itu akan berkurang kalau kita sering share di sosial media. Cukup worth it sih sebenarnya. Tapi karena udah terbiasa gratisan, dari gratis ongkir sampe no surcharge, urusan charge mencharge ini cukup signifikan bisa  menjadi bumerang  buat para seller di kemudian harinya.

Good job anyway Prelo….rasanya tak akan ada hari kulewatkan tanpa ngepo-in PRELO! Who knows maybe I’ll meet my treasure here! Yeah!

 

 

 

 

 

 

Caesar Birth After Vaginal (bukan VBAC yaa)

Udah bulan Mei lagi, dan saya belum menulis satu blog pun tentang kelahiran Gwen, putri kedua saya. Haha ibu macam apa saya ini, saking sibuknya sampai nggak menuliskan kenangan melahirkan?

Yo weis, nasi udah jadi bubur, sekarang gimana caranya supaya buburnya jadi enak. Tambahin ayam aja biar jadi bubur ayam. Kalo di blog ini, tambahin cerita aja biar rame hehe.

Jadi, setahun yang lalu di tanggal segini, saya udah mulai cuti melahirkan. Padahal HPL masih 2 mingguan lagi. Tak lain dan tak bukan karena musibah ini . Menderita banget rasanya. Tiap malem harus mbebet kaki pake beras kencur. Tambahan lagi ga bisa tidur karena si caby gradak gruduk di perut. Lengkap sudah!

Entah kenapa dalam hati mbatin, caby, kamu jangan keluar dulu ya sayang. Mama masih pingin enjoy me time. Habis gimana ya, hamil lagi setelah 8 tahun berlalu bikin saya terlalu enjoy dengan situasi. Apalagi si kakak Inez orangnya mandiri. Mamanya jadi banyak waktu mikirin diri sendiri (oopss). Ndilalah ternyata si jabang bayi denger suara “mbatin” mamanya dan gak ada tanda-tanda mau keluar sampai minggu ke 41. Padahal sudah distimulasi dengan sering jalan pagi n jalan sore supaya jalan lahirnya terbuka.

Ealah dia masih betah juga..

Ditunggu

Ditunggu

Sampai Papanya Inez minta izin dari kantor, nggak ada tanda-tanda juga.

Dokter mulai gemez. Intip punya intip di USG sih keadaan bayi masih normal, detak jantung optimal dan air ketuban jernih.  Tapi kepala bayi belum juga turun ke panggul. Siapa menyangka, di hari Jumat siang 13 Mei, dokter mengultimatum saya untuk memilih. Mau normal dengan diinduksi, atau operasi caesar. O ouw..keadaan begini nih yang paling nggak saya senangi. Kata orang, induksi itu sakitnya melebihi mules biasa. Tapi untuk Caesar pun saya belum berani karena yang ada saya malah ngebayangin pisau operasi yang siap membelek perut saya. HOROR!!!

AKhirnya setelah diskusi sama Papa Inez, kami pilih induksi. Pulang dulu ke rumah, ambil 1 tas persalinan yang sudah disiapkan jauh-jauh hari. Sesampai di RS, bidan menyuntikkan cairan induksi via infusan.

1 jam berlalu gak kerasa apa-apa

2 jam berlalu, O My God berasa cenat cenut dan mulai harus nahan sakit

3 jam berlalu, makin mulesss sampai saya harus remas-remas tangan suami.

Tepat jam 5.30, air ketuban saya pecah seperti banjir. Panik dan takut, saya bel bu Bidan. Cek pembukaan ternyata belum juga ada pembukaan. Akhirnya karena dikhawatirkan air ketuban akan habis dalam 6 jam, dilakukanlah tindakan emergency Caesar.

Tak disangka tak diduga, hari itu ternyata banyak sekali sesama ibu senasib yang nunggu giliran dibelek. Tapi karena saya berlabel emergency, operasi saya yang didahulukan. Dokter Obgyn cuma 1, ahli anaestesi pun terlambat datang, sampai-sampai saya baru diambil tindakan pukul 11.30 malam.

Beneran ,saya nggak siap mental sejujurnya menempuh jalan operasi ini. Apalagi denger cerita sesama ibu, setelah melahirkan, bekas operasinya bakalan cenat cenut gak karuan. Makin ciut nyali saya. Belum lagi pas di ruangan OK, baju saya dilepas semua.  Saya kedinginan dan kesakitan karena nyeri pisau itu terasa semua di badan saya. Ngga ngerti deh apakah obat biusnya kurang atau hal lain.  Yang jelas, semua nyeri itu terasa. OMG…jadi ibu harus kayak gini banget ya…semua dikorbankan demi lahir sehat dan selamatnya si buah hati.

Gwen anakku akhirnya menangis pertama kalinya di pukul 11.58 dengan BB 3.3 kg dan panjang 50 cm. Puji Tuhan atas karunia-Nya. Walaupun orang bilang tanggal 13 itu tanda sial, tapi tak ada kamus itu di keluarga . Semua tanggal baik adanya, semuanya anugerah dan kasih setia Tuhan bagi kami. Hujan lebat tercurah dari langit sejak pukul 11 malam. Namun sesaat setelah Gwen lahir dan ditunjukkan kepada papanya, hujan itu berhenti tiba-tiba. Ajaibnya Tuhan. Entah apa yang Tuhan maksudkan di balik fenomena ini, tapi kami yakin dan percaya Gwen anak yang istimewa , karena ditenun sendiri oleh-Nya dalam kandungan Mama.

Wajah Gwen mirip sekali dengan kakaknya, Inez. Namun dengan kulit yang sedikit lebih cerah dari kakaknya.  Bentuk badan dan kaki yang panjang seakan identik saat mereka bayi. Seperti biasa, mamanya ini cuma seperti numpang lewat tempat melahirkan aja, soalnya  wajah duo bocah mirip banget sama Papanya. Mamanya gak kebagian hehe.IMG_20160525_120757

Ceritanya nggak berakhir di sini. After melahirkan tetap ada baby blues karena sakit bangaaatlah bekas operasi Caesar itu. Bagaikan bumi dengan langit lah dengan prsalinan pertama pas Inez dulu. Sakitnya cuma di awal. Kalo sekarang? sakit berhari-hari..sampe 3 minggu masih cenat-cenut. Mungkin karena obatnya kurang paten pula, ya maklumlah BPJS. Penghilang rasa nyeri cuma sekelas parasetamol. Plester luka operasi juga alakadarnya, sampai-sampai takut air mandi bisa menerobos si plester. Intinya saya nggak kepingin hamil lagi kalo ngebayangin harus operasi Caesar. 3 tahun lagi udah 40 cyin. Lagipula

IT’S TIME TO RAISE THE KIDS, NOT GIVING BIRTH TO ANOTHER (itu prinsip saya)

Jadi biar orang bilang, kurang anak laki tuh, saya tetap berlalu. Emang gue pikirin? Dua anak cukup sesuai anjuran pemerintah! Haha

SIBLING RIVALRY AND DOMESTIC PROBLEMS

Walaupun Inez sudah 8 tahun,tetap ada rasa cemburu dan iri kakak beradik alias Sibling rivalry. Inez merasa adik terus yang diperhatikan, semuanya ngomongin adik, semua yang didahulukan adik. Tentang yang ini ,kami ber-3 sampai harus bicara dari ke hati sampai Ineznya mau ngerti. Drama muncul lagi deh, nangis-nangisan ber-3. Huhuhu…

Rasa galau kembali muncul habis Lebaran mengingat Teh Iis nggak balik dari kampung. Kalang kabut deh seisi rumah. Inang yang kebetulan sedang menemani di rumah, kebagian delegasi bersih-bersih. Sedangkan saya masak dan pegang Gwen. Sampai akhirnya sehari sebelum saya masuk kerja 2 Agustus, datang juga Ibu Ina yang asli Kuningan. Beliau menyanggupi untuk menjaga Gwen dan Inez. Problem solved. Thank God.seribu ekspresu

Hari ke hari Gwen tumbuh besar dan makin pintar. Di usianya yang 11 bulan ini sudah pintar:

  1. Merambat dengan satu tangan
  2. Tepuk tangan mengikuti lagu
  3. Melonjak-lonjak seakan berjoget
  4. Menggeleng-geleng saat tidak mau sesuatu atau sudah kenyang
  5. mendengus-denguskan hidungnya
  6. Mengedip-ngedipkan mata genitnya PicsArt_05-03-10.43.40

Gwen sayang, kamu selalu bikin kangen Mamaa  di kantor …selamat menyambut 1 tahun ya nak… Semoga cepet  bisa jalan dan lari-lari 🙂 Mmuachhhh baby!

IMG_8954